Apakah CPLA Dapat Didaur Ulang?
Dec 25, 2023
CPLA, atau asam polilaktat terkristalisasi, adalah bioplastik yang berasal dari sumber daya terbarukan, biasanya tepung maizena atau tebu. Sebagai alternatif plastik tradisional yang sadar lingkungan, CPLA memiliki sifat unik yang membuatnya dapat terurai secara hayati dan dapat dibuat kompos. Namun, kemampuan daur ulangnya merupakan aspek berbeda yang memerlukan pemeriksaan lebih dekat.
Komposisi CPLA:
CPLA merupakan varian asam polilaktat (PLA), yaitu termoplastik biodegradable dan bioaktif yang berasal dari sumber daya alam. PLA sering kali dibuat melalui fermentasi gula yang diperoleh dari tumbuhan, terutama jagung. CPLA mengalami kristalisasi untuk meningkatkan ketahanan dan kekakuan terhadap panas, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk item layanan makanan seperti peralatan makan, piring, dan cangkir.
Komposabilitas CPLA:
CPLA dirancang agar dapat dibuat kompos, khususnya di fasilitas pengomposan industri. Dalam lingkungan yang terkendali ini, item CPLA dapat terurai menjadi komponen organik seperti air, karbon dioksida, dan biomassa, sehingga meninggalkan dampak lingkungan yang minimal.
Daur ulang CPLA:
Kemampuan CPLA yang dapat didaur ulang adalah tempat dimana nuansa berperan. Berbeda dengan plastik tradisional, CPLA tidak diterima secara luas dalam proses daur ulang konvensional. Alasannya terletak pada kenyataan bahwa CPLA memerlukan kondisi tertentu, seperti suhu tinggi dan mikroba pengomposan industri, agar dapat terurai secara efisien. Kondisi ini tidak terdapat dalam proses daur ulang standar.
Tantangan dalam Daur Ulang CPLA:
1.Pemisahan dari Plastik Konvensional:
Kesulitan dalam Menyortir: Barang-barang CPLA perlu dipisahkan dari plastik tradisional di fasilitas daur ulang. Tantangannya terletak pada cara membedakan CPLA dari plastik lainnya, dan kesalahan identifikasi dapat menyebabkan masalah kontaminasi pada aliran daur ulang.
2. Variasi Titik Leleh:
Ketidakcocokan dengan Proses Standar: CPLA memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan beberapa plastik tradisional, dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan suhu pada proses daur ulang plastik standar. Ketidaksesuaian ini menimbulkan tantangan dalam infrastruktur daur ulang.
Mengoptimalkan Pembuangan CPLA:
1. Fasilitas Pengomposan:
Pengomposan Industri: CPLA paling cocok untuk fasilitas pengomposan industri. Ketika dibuang di lingkungan ini, CPLA dapat mengalami dekomposisi yang efisien, sehingga berkontribusi terhadap pembentukan kompos yang berharga.
2. Edukasi Konsumen:
Praktik Pembuangan yang Benar: Mendidik konsumen tentang atribut CPLA yang ramah lingkungan dan mendorong pembuangan yang benar ke tempat sampah kompos sangatlah penting. Hal ini membantu mengalihkan item CPLA dari proses daur ulang tradisional yang dapat menimbulkan masalah.
3.Kemajuan Teknologi:
Inovasi dalam Daur Ulang: Penelitian dan kemajuan teknologi yang sedang berlangsung dapat membuka jalan bagi peningkatan metode daur ulang CPLA. Inisiatif sedang dilakukan untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan integrasinya ke dalam sistem daur ulang yang ada.

